MANGUPURA - Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indoneisa (KAMMI) Wilayah Bali mengadakan diskusi bersama di Masjid Baituttaubah, Komplek Bea Cukai Tuban, Badung.
Puluhan pengurus dan kader KAMMI turut hadir dalam acara tersebut, turut hadir pula Ust. Muhammad Ilyas, Lc sebagai perwakilan dari alumni KAMMI dan juga mantan ketua umum PP KAMMI 2011-2013.
Ketua Bidang Kaderisasi KAMMI, Muhammad Sahlan mengatakan, acara diskusi ini sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan antara KAMMI dengan LDK yang ada di Bali
"Kita disini bersama-sama sharing untuk membahas peran pemuda dan kondisi Islam secara global," ujar Muhammad Sahaln kepada Thullaby Bali, Rabu (6/9).
Menjelang waktu magrib, para kader KAMMI membuka dialog antar kadernya dengan suasana tenang membahas peran pemuda untuk terus meningkatkan aktifitas dakwah dengan kesibukan yang dimiliki.
Menurutnya, dengan adanya diskusi ini ini diharapkan membuahkan semangat positif untuk bersama-sama bersinergi membangun pemuda muslim Bali yang peduli dengan kondisi umat Islam didunia.
Ilyas sebagai perwakilan alumni KAMMI juga menyampaikan peran aktivis Muslim di Bali sangat dibutuhkan untuk menggerakkan semangat anak muda, karena pemuda adalah pilar kebangkitan.
"Walaupun kondisi antum sebagai minoritas disini, tapi itu tidak menyurutkan semangat dakwah kita," kata Muhammad Ilyas disela-sela acara.
Menurut Ilyas, dengan dialog yang matang antara KAMMI dan LDK akan memberi dampak yang baik untuk memajukan Bali dengan karakteristik yang kita miliki.
"Kita petakan masing-masing karakter yang dimiliki di Bali ini untuk menciptakan perubahan besar," imbuhnya.
Menurut Ilyas, rekan-rekan KAMMI sudah banyak memberikan kontribusi dalam kegiatan sosial yang telah dilakukan, ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut tidak hanya berhenti disini saja.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan dalam setiap kebangkitan, kesabaran merupakan rahasia kebangkitan karena proses dakwah ini sangat panjang dan pasti kesuksesan yang akan diraih.
"Dalam membangun suatu peradaban kita memerlukam kesabaran yang luar biasa, dan pada saatnya nanti kita akan memetik hasilnya ," tandasnya.
Pesan mendalam juga disampaikan kepada seluruh aktifis Muslim agar tidak melupakan sejarah.
Mengenang kembali dan mempelajari kisah-kisah perjuangan para pendahulu dalam berdakwah ke seluruh penjuru dunia.
"Pelajari kisah Nabi Muhammad, Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, sebagai pembelajaran dalam perjuangan dakwah," tutupnya.
Report by : Fauzan Al Jundi (Wartawan Tribun Bali)
0 komentar :
Posting Komentar