Hari kelahiran Nabi Muhammad sebagai momentum meningkatkan iman dan taqwa
Agenda
,
Aksi
,
Ekonomi
,
featured
,
Indonesia
,
Internasional
,
Kebangsaan
,
Kebijakan
,
Muslim Negarawan
,
Refleksi
,
Seruan
,
Sikap
Edit
Permasalahan perdebatan mengenai boleh tidaknya merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW mungkin sering terjadi, namun jangan sampai perbedaan pendapat akan perayaan ini menjadikan perpcahan ditubuh ummat islam. Saya melihat lebih kepada unsur keimanan dan ketaqwaan yang terkandung di dalamnya.
Ada banyak cara seseorang untuk menambahkan keimanannya dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah dengan cara merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ada kelompok yang tidak mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah seorang Nabi/utusan Allah swt untuk umat manusia akhir zaman. Mereka mengakui Saidina Ali adalah Nabi/Utusan Allah swt. Sehingga tidak patut jika hari kelahiran Nabi Muhammad SAW diperingati, karena sama dengan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah Utusan Allah.
Nah! dengan merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, keimanan seseorang yang akan merayakannya setidaknya akan bertambah. Unsur keimanan yang terkandung di dalamnya sangatlah banyak tanpa kita sadari. Iman kepada Rasul-Rasul Allah terkandung di dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Iman kepada Rasul-Rasul Allah adalah Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah Ta’ala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah kebatilan yang nyata.
Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya. Di dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW diiringi dengan bershalawat, merupakan suatu hal yang teryakini bagi kita bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir dan Utusan Allah untuk umat manusia akhir zaman. Di dalam memperingati Maulid tersebut juga diiringi dengan ceramah-ceramah keagamaan. Pada intinya, unsur keimanan yang terdapat dalam acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sangatlah banyak. (Alafasy)
sumber
0 komentar :
Posting Komentar