Ada apa Setelah Maulid Nabi ?
Aksi
,
Bencana
,
Denpasar
,
Dialog
,
Ekonomi
,
featured
,
Humas
,
Indonesia
,
Internasional
,
Islam
,
Kebangsaan
,
Makna
,
Muslim Negarawan
,
Pahlawan
,
Refleksi
,
Seruan
,
Sikap
Edit
Maulid Nabi, Hari kelahiran Nabi, jatuh pada waktu dimana bangsa Arab bukan siapa-siapa. Kita menyebutnya “masa jahiliyah”. Berhala disembah, masyarakat terpecah belah, wanita dilecehkan, bahkan keyakinannya pun menyesatkan.
Namun setelah Nabi Muhammad, shallallahu ‘alaihi wa sallam, lahir, Beliau membawa perubahan. Dengan membawa misi, Risalah dari Allah untuk umat manusia, wajah bangsa arab perlahan berubah.
Setelah maulid Nabi itu, muncullah berangsur-angsur generasi yang mendapat petunjuk. Mereka merubah wajah arab jahiliyah yang gelap menjadi tersinari oleh cahaya hidayah. Peradaban besar muncul, bahkan mengalahkan dua peradaban besar sebelumnya, Persia dan Romawi. Allah azza wa jalla pun berfiman tentang generasi tersebut :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah……(QS. Ali Imran : 110)
Bahkan di ayat yang lain Allah Azza Wa jalla mengabadikan momen perubahan ini dalam firmanNya :
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk” (QS. Ali Imran : 103)
Itu dulu…..
Lalu apa kira-kira yang akan terjadi setelah maulid tahun ini ?
Apakah setelah maulid ini akan lahir pula generasi yang mencintai Rasul sebagaimana para Sahabat ? atau maulid ini hanya melahirkan generasi yang selalu saling menyalahkan dan saling menyesatkan ?
Apakah maulid Nabi ini mampu melahirkan perasaan cinta kepada Nabi ? atau hanya sekedar kebahagiaan sesaat untuk menutupi ketidakmampuan umat meneladani Rasul ?
Semua kita tentu berharap maulid ini mampu mengingatkan kembali umat akan kepribadian Rasul, meski tak cukup satu hari namun begitulah harapan. Dan harapan tak cukup di angan-angan, ia harus diperjuangkan dan di usahakan jika kita memang jujur pada harapan itu.
Maulid ini memang tidak akan melahirkan seorang nabi lagi, namun kita masih bisa mencetak generasi yang mencintai Rasul dan meneladaninya.
Mampukah di bulan maulid ini kita bersabar untuk tidak saling mencela lalu menggantinya dengan “pembuktian” ? yah……pembuktian, bagi mereka yang merayakan maulid nabi dengan berbagai acara harus mampu membuktikan bahwa dengan cara itu umat ini akan dapat mencintai dan meneladani Rasul, begitu pula mereka yang tidak menerima Perayaan maulid nabi harus mampu membuktikan bahwa mereka bisa mencetak generasi yang mencintai Rasulullah dan meneladaninya dengan cara mereka….? Jika memang semua harapan ini tidak bisa terwujudkan lalu untuk apa maulid di rayakan ? jadi, mari kita buktikan saja (abu khalil)
0 komentar :
Posting Komentar