Tiga belas abad lebih perjalanan Islam sepanjang sejarah tidak pernah kenal pemisahan antara agama dan politik, antara aqidah dan syariah, antara ibadah dan muamalah, antara masjid dan pasar atau antara iman dan kehidupan. Sampai akhirnya negeri-negeri Islam jatuh ke dalam kekuasaan penjajahan Barat yang kemudian mewarnai seluruh dimensi kehidupan kaum muslimin jauh dari nilai-nilai Islam dan kebesaran para pendahulunya. Akan tetapi, ruh baru mulai memunculkan cahaya terang kebangkitan yang merembes gelapnya fajar dan rerimbunan semak belukar. Semoga kejayaan tetap bersama Islam. Di tangan siapa? Di tangan kita semua sebagai pemuda islam, yang hari-hari dan waktunya senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki diri dan memperbaiki sesama.
Fenomena ini, yang akhirnya melatarbelakangi berbagai strategi riayah kader di KAMMI. KAMMI menyadari betul, bahwa keberhasilan dakwah ada pada bentuk pembinaan kader sejak dini, sehingga tahap-tahap pencapaian islam sebagai soko guru peradaban dunia dapat dicapai secara maksimal.
Membina adalah jiwa perjuangan KAMMI. Membina kami anggap sebagai tradisi dalam berjuang. Dan islam mengajrkannya semua secara komprehensif.
KAMMI Komisariat Singaraja, sebagai roda penggerak KAMMI daerah Bali Utara, menggelar kegiatan rutin SOLID 1 pada hari Selasa pekan lalu. Dari serangkaian bentuk riayah kader yang termaktub dalam manhaj Kaderisasi KAMMI, kegiatan SOLID 1 ini adalah kegiatan yang diharapkan sebagai kegiatan pintu masuk dan mengelola tumbuh kembang cinta para kader kepada KAMMI. Ini adalah strategi yang baik, lepas dari urgensi utama yang ditanamkan dalam setiap kegiatan SOLID 1, yang telah diatur silabus dan tata urut pelaksanaannya. Kegiatan yang digelar di Masjid Nurul Iman Pemaron, Singaraja tersebut, dihadiri tidak hanya oleh kader KAMMI, tetapi dihadiri juga oleh pemuda dan mahasiswa Muslim di seputaran Singaraja.
“Tujuan diadakan SOLID 1 kali ini ialah untuk menambah pemahaman pemuda dan mahasiswa muslim mengenai Islam, khususnya fiqih sehingga tema yang dibahas ialah mengenal lebih dekat dengan fiqih”, Ungkap Ria selaku ketua Bidang Kaderisasi KAMMI Komsat Singaraja.
Tema yang menarik tersebut dibawakan secara apik oleh Ust. Ir. Gunawan Budiraharjo. Pembicara yang akrab disapa Ust. Gun tersebut memaparkan beberapa hal mengenai makna & urgensi fiqih dalam islam, hukum-hukum dalam islam, sejarah ilmu fiqih, penyebab perbedaan pendapat dlm ilmu fiqih serta bagaimana menyikapinya.
Para peserta pun sangat antusias dengan materi ini karena diterangkan dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti.
“Dengan metode dan cara seperti ini, harapannya semakin banyak pemuda dan mahasiswa yang bergabung dengan KAMMI Singaraja. Dan kader yang sudah lama aktif di KAMMI semakin diperkuat kafaah keilmuannya”, tutup Ria.
0 komentar :
Posting Komentar