http://www.kammibadungbali.org/2015/12/pesan-cinta-dari-kammi-pemilu-bersih.html


Mukernas 2016, KAMMI telah siap



JAKARTA—Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) akan mengadakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 17-21 Februari mendatang. Mukernas akan digelar di Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat. Pada perhelatan kali ini, tema yang akan diusung adalah Jayakan Indonesia 2015. 

Selain tema utama, ada juga beberapa tema turunan yang menjadi fokus PP KAMMI periode 2015-2017.
Berikut ini hasil wawancara tim redaksi kammi.or.id dengan ketua umum PP KAMMI, Kartika Nur Rakhman:

Sudah sejauh mana persiapan menuju mukernas?

Sejauh ini persiapan terus kami lakukan dengan maksimal. Hanya saja kami masih menunggu fiksasi beberapa hal. Secara prinsip sudah tidak ada masalah. Persolan waktu, tempat dan hal-hal yang menyangkut kepesertaan pun sudah beres. KAMMI siap songsong mukernas.

Apakah ada agenda besar yang akan dibahas saat mukernas nanti?

Terkait agenda besar sudah tentu akan kita bahas bersama dalam forum mukernas. Jadi peserta yang ada di sanalah yang akan turut serta membahas agenda besar mukernas. Nanti tiap peserta yang datang di mukernas boleh mengutarakan gagasan mereka untuk kebaikan organisasi. Karena KAMMI itu milik bersama, jadi dalam menentukan arah organisasi juga kita rumuskan bersama. 

Bagaimana rencana Anda terhadap pemekaran Pengurus Daerah di Timur Indonesia?

Jika kami telah memiliki infrastruktur yang cukup untuk melakukan ekspansi, maka itu adalah cara paling bagus untuk meningkatkan performa organisasi. Wilayah timur indonesia sebenarnya sangat potensial untuk pengembangan. Tapi mungkin kita akan tinjau dari kesiapan SDM dan peta-peta kampusnya. Karena backbone kita kan mahasiswa, jadi memang kehadiran kampus adalah sesuatu yang niscaya untuk expansi organisasi. 

Apa tema besar Pengurus Pusat periode kepengurusan ini?

Jayakan Indonesia 2045. 

Apakah KAMMI secara khusus memiliki program pendidikan jangka panjang untuk kadernya? Misalnya mendorong kadernya untuk kuliah keluar negeri agar menjadi ahli di 2045? 

Kita mempersiapkan sebuah bidang baru yang membawahi fungsi peningkatan kapasitas kader dalam semua jenjang. Beberapa program yang bersifat kepakaran akan menjadi perhatian lebih pada periode ini antara lain dengan membuat lokus kompetensi. Selain itu, mendorong kader agar banyak berinteraksi dengan masyarakat internasional , termasuk kuliah di dalam maupun luar negeri. 

Bagaimana sistem kaderisasi KAMMI ke depan?

Kami berupaya memperkuat perangkat-perangkat kaderisasi yang meliputi pelaksana, sarana dan kurikulum pengkaderan.

Apakah ini ada hubungannya antara Training Pengkaderan Nasional (TPN) dan agenda kaderisasi lainnya dalam rangka pemerataan kader di seluruh indonesia?

Pemerataan kuantitas kader agak sulit dilakukan karena banyak faktor. Yang kami tuju dalam pelaksanaan TPN adalah kesamaan kualitas perangkat-perangkat kaderisasi. Tentu saja kualitas kader adalah sesuatu yang penting dalam menjalankan roda organisasi. 

Akan seperti apa KAMMI memposisikan diri di kalangan internal dan eksternal KAMMI?

Prinsip utama dalam hal ini adalah persaudaraan dalam bermuamalah. KAMMI tidak membedakan orang-perseorangan atau bahkan antar kelompok, selama tujuan bermuamalahnya baik, maka kita sambut.

Apa tagline isu yang diangkat KAMMI periode sekarang?

Terkait tagline isu eksternal KAMMI sangat beragam. Terutama soal kedaulatan ekonomi-politik, isu sosial budaya,LGBT serta perempuan dan anak, hingga lingkungan dan kewirausahaan. 

Belakangan KAMMI berbicara tentang LGBT, bagaimana hubungan KAMMI dengan komunitas semacam itu kedepannya?

KAMMI akan berusaha dengan berbagai cara yang mungkin kami bisa lakukan agar komunitas semacam itu tidak berkembang di negeri ini.

Berkaitan dengan organisasi, apa yang Anda harapkan dari Pengurus di tingkat komisariat, daerah dan wilayah?

Pengurus komisariat hingga wilayah ke depannya saya harap dapat lebih progresif. Terutama dalam gerakan amal dan pengkaderannya. Beberapa organisasi kepemudaan belakangan ini mengalami permasalahan dengan kaderisasi. Ini karena apatisme dan self-centered sudah mulai merebak di kalangan muda, jadi untuk mengajak mereka untuk gabung di organisasi itu tidak semudah 10 tahun lalu misalnya. Kita harus kerja leras untuk merekrut lebih banyak kader dan terus mengembangkannya dengan sarana yang kita miliki.(Alafasy)


About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar